Rabu, 03 Oktober 2012

Oksida Logam, Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium (Ba)

Artikel Bagus : Oksida Logam, Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium (Ba)

Oksida dari semua unsur logam telah dikenal dan oksida-oksida ini menunjukkan beragam struktur, asam basa, dan hantaran. Oksida dapat membentuk rantai satu dimensi, lapisan dua dimensi atau struktur 3-dimensi.  Oksida logam dapat bersifat basa, amfoter atau asam bergantung identitas logamnya. Lebih lanjut, rentang sifat fisik yang ditunjukkan juga sangat luas, dari isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor. Komposisi oksida logam dapat stoikiometrik, stoikiometrik tetapi tidak sederhana, atau kadang non-stoikiometrik. Oleh karena itu, oksida logam lebih baik diklasifikasikan sesuai dengan sifatnya. Namun, karena strukturlah yang memberikan infomasi paling bermanfaat untuk memahami sifat fisik dan kimianya, oksida diklasifikasikan berdasarkan atas dimensi strukturnya. ( Taro Saito, 2009)

Tembaga(Cu)
Tembaga (Latin, cuprum, dari pulau Cyprus) dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga memiliki warna kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini). Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching,dan elektrolisis. Industri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini. Campuran logam besi yang memakai tembaga seperti brass dan perunggu sangat penting. Semua koin-koin di Amerika dan logam-logam senjata mengandung tembaga. Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula. Tembaga murni (99.999 %) tersedia secara komersil. (Yulianto Muhsin, 2006)


 Neodium (Nd)
Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak oksida berwarna merah mawar dari mineral cerit, yang ia percaya mengandung unsur baru. Ia memberinya nama didymium, karena waktu itu merupakan unsur kembar lantanum yang belum bisa dipisahkan. Pada tahun 1885, Von Welsbach memisahkan didymium menjadi dua unsur baru, neodymia dan praseodymia, dengan fraksinasi berulang senyawa ammonium didymium nitrat. Meski unsur neodimium ditemukan bebas dalam logam alloy alam, yang lama dikenal dan digunakan sebagai alloy piroforik untuk pemantik api, unsur ini masih belum diisolasi hingga murni hingga tahun 1925. Neodimium terdapat dalam logam alloy alam dengan kandungan 18%. Terdapat dalam monazit dan bastnasit, yang merupakan sumber utama unsur tanah jarang.

Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi halida anhidratnya seperti NdF3dengan logam kalsium. Tekhnik pemisahan lainnya pun masih memungkinkan.
Neodimium memiliki kilau logam seperti perak. Merupakan salah satu unsur tanah jarang yang lebih reaktif dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan memudahkan teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral atau material plastik bersegel. Neodimium terdapat dalam dua bentuk allotrop, dengan transformasi struktur dari heksagonal ganda menjadi kubus berpusat badan pada suhu 863oC. Neodimium memiliki tingkat racun dari rendah hingga sedang. Sebagaimana unsur tanah jarang lainnya, neodimium harus ditangani dengan hati-hati. (Redaksi chem-is-try.org, 2008)

Barium (Ba)
(Yunani, barys, berat) Baryta telah dibedakan dari kapur oleh Scheel di tahun 1774. Unsur ini ditemukan oleh Sir Humphrey Davy di tahun 1808. Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur lainnya, terutama dengan sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara elektrolisis dengan klorida.

Barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni bewarna perak keputih-putihan seperti timbal. Ia masuk golongan grup alkali dan mirip kalsium secara kimia. Logam ini teroksida dengan mudah dan harus disimpan dalam bensin atau bahan cair lainnya yang tidak mengandung oksigen. Barium terdekomposisi oleh air atau alkohol. (Yulianto Muhsin, 2006)
Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah Nd2O3, BaCO3, dan CuO yang memiliki tingkat kemurnian 99%. Dengan demikian, hasil yang diperoleh juga memilki tingkat kemurnian yang cukup tinggi. Sifat dari bahan dasar yang digunakan dalam keadaan unsur dapat dilihat pada tabel 2. 1 (Sugiyarto Kristian H., 2001).

 
Fisika material secara khusus mempelajari dan menyelidiki hubungan antara struktur dan sifat material. Struktur material (dibedakan atas struktur makro, meso dan mikroskopik) berkaitan dengan susunan komponen internal material. Struktur sub-atomik mendeskripsikan perilaku elektron di dalam atom dan interaksinya dengan inti atom. Pada level atomik struktur material meliputi penyusunan atom-atom atau molekul relatif antara yang satu dengan yang lain. Struktur yang lebih besar yang terdiri atas sekumpulan atom disebut struktur mikro (microstructure) dan dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron (Scanning Elektron Microscopy, SEM) atau Transmission Electron Microscopy, TEM)). (Subaer dan Haris, 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar