Selasa, 16 Oktober 2012

Tertawalah Ketika Anda Tidak Lulus UAN

tidak lulus UANOpini : Tertawalah Ketika Anda Tidak Lulus UAN


Ujian Akhir Nasional merupakan sesuatu yang sangat dinanti-nanti para siswa yang duduk di bangku akhir sebuah jenjang pendidikan. Dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas. Mungkin ketika Anda pertama kali membaca judul artikel ini, Anda akan kaget... Kok bisa....?? Orang tidak lulus UAN disuruh tertawa??Harusnyakan nagis???. Berjuang hampir tiga tahun dan tersandung di detik-detik akhir harusnya sedih bukan kepalan.


Tertawalah Ketika Anda Tidak Lulus UAN diangkat dari sebuah artikel yang artikel bagus dapat dan sungguh sangat lucu menurut kami. Sesuatu hal yang luar biasa dan patut untuk diperhatikan oleh kita semua sebagai pemerhati dunia pendidikan. Berikut ini penggalan dari artikel tersebut :


Beberapa bulan yang lalu banyak siswa kita yang mengalami gagal menghadapi Ujian Nasional, diantaranya diwarnai tangis dan amarah bahkan bunuh diri. Namun bila kita mau melihat ke negara tetangga, Thailand, kita akan menangis sambil tertawa. Pasalnya, kita baru masih setingkat pelajar saja yang mengalami ketidaklulusan dalam menghadapi Ujian, tapi di Thailand, yaitu gurunya yang mengalami ketidaklulusan dalam Ujian. (pen.)

Lebih dari 84.000 guru dan kepala sekolah setingkat SMP dan SMA di Thailand menjalani semacam ujian kompetensi secara nasional. Materi yang diujikan sesuai dengan kompetensi setiap pengajar. Guru matematika ya mendapat ujian matematika. Hasilnya? Kementerian Pendidikan Thailand mengumumkan, lebih dari 80 persen guru yang mengajar bidang ilmu pengetahuan alam tidak lulus ujian.


Perinciannya: bidang matematika gagal 84 persen, biologi 86 persen, fisika 71 persen, dan komputer 88 persen. Selain itu, hampir 95 persen dari 37.500 kepala sekolah jeblok nilainya dalam ujian bahasa Inggris dan teknologi.


Menteri Pendidikan Chinnaworn Boonyakiat, sebagaimana dikutip media lokal, Rabu, berkomentar, ‘Gurunya saja tidak lulus ujian, bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas siswa?



Hal yang patut digaris bawahi di sini adalah Gurunya saja tidak lulus ujian, bagaimana kita bisa meningkatkan kualita siswa? . Sesuatu yang sangat menggelikan ketika kita para siswa dituntut untuk lulus UAN akan tetapi tenaga pendidik yang mengayomi dan mengajarkan kita pelajaran-pelajaran di sekolah ternyata juga tidak mampu menyelesaikan soal-soal ujian yang diberikan kepadanya. Sungguh suatu ironi pendidik menginginkan siswanya untuk berkompeten akan tetapi Dia sendiri tidak berkompeten.


Janganlah kita mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, kita semua sebaiknya belajar dari data yang diperoleh dari negara tetangga. Data yang diperoleh dari negara tetangga tersebut pasti tidak jauh berbeda ketika hal yang sama dilakukan di negara kita Indonesia tercinta.


Mungkin yang patut diperhatikan di sini adalah cara merekrut tenaga pendidik. Sudah menjadi rahasia umum banyak penyelewengan yang terjadi pada penerimaan tenaga pendidik. Dengan bermodalkan Ijazah S1 pendidikan tidaklah menjamin kualitas dari seorang tenaga pendidik. Alangkah baiknya jika sistem penerimaan tenaga pendidik sedikit diubah formatnya, yaitu tes kemampuan microteaching. Dengan tes tersebut kita bisa melihat sejauh mana calon pendidik tersebut bisa mentransfer ilmunya ke anak didik mereka kelak. Orang pintar dan cerdas tidak selamanya memiliki kemampuan mentransfer ilmu dengan baik. Dan tidak semua orang yang mampu mentransfer ilmunya dengan baik layak menjadi seorang pendidik. Pendidik adalah orang yang betul-betul cinta denga pekerjaannya dan mendidik adalah sebuah hobby bukan sebuah pekerjaan untuk meraup uang sebanyak-banyaknya.


Tapi apakah pendidik kita memiliki hal terebut? Jika dilakukan survey kepada seluruh pendidik kita akan kita dapati data yang perlu dipikirkan bersama. Maka akan kita dapati hampir sebagian besar tenaga pendidik adalah orang-orang yang hanya memikirkan income dari pekerjaannya bukan melakukan pekerjaan sebagai seorang pendidik adalah sebuah hobby. Di benak mereka hanya yang ada tanggal muda berrti terima gaji tanpa memikirkan apakah yang mereka lakukan layak diberikan income sebesar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar