Musik menurut Aristoteles, mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah. Mendengarkan musik, menurutnya merupakan terapi rekreatif yang juga dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Sebagian orang menilai, jenis musik yang baik didengar itu hanya masalah selera. Namun di lain pihak berkeyakinan, bahwa musik mampu mempengaruhi emosi, fisik, mental, hingga spiritual seseorang.
Musik menurut Aristoteles, mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah. Mendengarkan musik, menurutnya merupakan terapi rekreatif yang juga dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Sebagian orang menilai, jenis musik yang baik didengar itu hanya masalah selera. Namun di lain pihak berkeyakinan, bahwa musik mampu mempengaruhi emosi, fisik, mental, hingga spiritual seseorang.
Bagi sebagian orang tua mungkin menganggap bahwa musik itu bisa mengganggu proses belajar anak. Apalagi jika Sang Anak lebih senang menghafal lagu-lagu yang mereka dengarkan ketimbang harus menghafal rumus-rumus fisika. Tetapi taukah Anda ternyata musik justru mampu meningkatkan daya ingat?
Bagi sebagian orang tua mungkin menganggap bahwa musik itu bisa mengganggu proses belajar anak. Apalagi jika Sang Anak lebih senang menghafal lagu-lagu yang mereka dengarkan ketimbang harus menghafal rumus-rumus fisika. Tetapi taukah Anda ternyata musik justru mampu meningkatkan daya ingat?
Sebuah penelitian menyebutkan, musik mampu anak memberikan keuntungan dalam proses pembelajaran anak. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, terungkap musik juga bisa menjadi terapi meningkatkan daya ingat yang efektif.
Studi yang dilakukan Laurel Trainor, Profesor Psikologi, ilmu syaraf dan perilaku dari McMaster University, Hamilton, Ontario membuktikan, setelah setahun belajar musik, seorang anak akan meraih nilai lebih baik dalam tes daya ingat dibanding sesamanya yang tidak belajar musik. Tidak heran jika di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa, musik digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan ingatan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Dr Felicity Baker, dosen senior dari Universitas Queensland (UQ) Sekolah Musik mengungkapkan, musik bahkan dapat membuktikan diri sebagai penyelamat bagi penderita demensia yang kehilangan kemampuan untuk berinteraksi dengan pasangan karena hilang ingatan.
Penelitian Institut Musik dan Fungsi Neurologi di AS juga telah membuktikan, bahwa jenis terapi musik sangat bermanfaat bagi para penderita alzheimer untuk tetap tenang dan membantu meningkatkan ingatan mereka. Bahkan di sebuah rumah sakit di Chicago, terapi musik digunakan untuk menenangkan kegelisahan orang tua akibat kenakalan anaknya.
Ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Sebagaimana sebuah musik, proses kehidupan kita sejatinya juga memiliki irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar