Biologi SMA Kelas 12 : Kompetisi dan Simbiosis
Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa
kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
Kompetisi interpesifik merupakan kompetisi antar anggota yang berbeda spesies. Kompetisi ini terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Sebagai contoh adalah rusa dan kambing yang sama-sama membutuhkan rumput sebagai pakan di tempat yang sama. Di alam, persaingan antar individu dalam spesies penting artinya untuk mengatur populasi spesies tersebut sehingga terjadi suatu keseimbangan.
2. Simbiosis
Sebuah hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup yang berbeda disebut simbiosis, yang berarti hidup bersama. Simbiosis dapat dibedakan menjadi parasitisme, komensalisme, protokooperasi, dan mutualisme.
Simbiosis parasitisme merupakan bentuk interaksi antara dua jenis populasi dengan satu jenis memperoleh keuntungan sedangkan jenis lain menderita kerugian. Makhluk hidup yang memperoleh keuntungan dari interaksi ini disebut parasit, sedangkan makhluk hidup yang dirugikan disebut inang.
Parasit memperoleh makanan dari inang (hospes). Ada dua jenis parasit, yaitu endoparasit (makhluk hidup yang hidup di dalam jaringan tubuh inangnya, seperti bakteri paru-paru, cacing perut, dan Plasmodium) dan ektoparasit (parasit yang hidup dipermukaan tubuh inangnya, seperti kutu daun, hama wereng, benalu).
Parasit dapat hidup pada permukaan kulit, atau dalam tubuh makhluk hidup(inangnya). Beberapa contoh hubungan para-sitisme adalah : caplak dan pinjal anjing hidup pada permukaan kulit dan menghisap darah anjing; cendawan pada udang; dan Carapus sp. (ikan mutiara) hidup pada Actinopygia sp. (mentimun laut).
Simbiosis komensalisme adalah bentuk interaksi yang menyebabkan satu individu jenis populasi mendapatkan keuntungan, sedangkan individu jenis yang lain tidak terpengaruh (tidak diuntungkan, maupun dirugikan). Contoh: ikan remora yang melekatkan diri dengan alat penghisap pada sisi bawah ikan hiu. Ikan remora mendapat makanan dari sisa-sisa makanan hiu, sedangkan hiu tidak dirugikan dengan kehadiran ikan remora.
Simbiosis protokooperasi merupakan bentuk interaksi yang dapat menghasilkan keuntungan secara bersama-sama, tetapi bukan merupakan keharusan bagi kedua populasi untuk selalu saling behubungan agar dapat hidup. Contoh: burung pemakan kutu dengan kerbau.
Simbiosis mutualisme adalah bentuk interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan, disebut juga dengan simbiosis obligat. Contohnya adalah polinasi pada bunga dibantu oleh lebah, kupu-kupu, burung, atau kelewar. Begitu juga interaksi antara semut dengan tumbuhan Acacia di daerah tropis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar